Knapa stoner bisa ngebut
pake HONDA RC212V?
nah kalo pengen tahu..nihh.....monggo di pelajari
TOKYO
(DP) — Rahasia tentang sistem transmisi Honda RC212V
terbaru yang digunakan tim Repsol Honda MotoGP
akhirnya terkuak. Direktur Teknis FIM Mike Webb mengatakan bahwa sistem teknis
yang diterapkan Honda untuk mekanis perpindahan gear tidak menyalahi aturan.
Para
pakar teknis FIM menilai unit transmisi pada mesin V yang didaftarkan Shinya
Matsumoto dan Jun Miyazaki (nomor patent 2010-203478)
sejenis dengan perangkat konvensional yang sesuai regulasi FIM.
Sobatku penggemar motor balap khususnya
motoGP.
nia ada artikel menarik kopas tetangga.
nia ada artikel menarik kopas tetangga.
kalo sobat ngelihat setiap kali ada pergelaran moto GP..
coba lihat motor2 warna orange bertuliskan repsol yang di bawa stoner ato pedrosa..bisa kuenceng bangetkan ..hehe jagoan gwe tuh stoner :P
coba lihat motor2 warna orange bertuliskan repsol yang di bawa stoner ato pedrosa..bisa kuenceng banget
nah kalo pengen tahu..nihh.....monggo di pelajari
Dalam situs pendaftaran
patent Jepang terlihat bahwa sistem transmisi RC212V tidak menggunakan sistem
elektronik DCT seperti yang menjadi keberatan para kompetitornya di MotoGP.
Dengan kata lain, transmisi tersebut berbeda dengan yang diaplikasi pada Honda
VFR1200F yang memanfatkan teknologi kopling ganda.
Seperti diketahui, selain
para pebalap Repsol Honda, RC212V juga dipakai oleh pebalap Honda Gresini Marco
Simoncelli. Transmisi Honda ini telah mengundang perdebatan. Pasalnya, seluruh
penunggang RC212V mampu mencatat waktu fantastis saat melakukan uji di Sepang
dan Valencia
sebelum berlangsung musim MotoGP 2011.
Menurut Matsumoto, sistem
transmisi itu sejenis dengan sebuah model “transmisi tingkatan berjenjang.”
Bahkan teknologi serupa sudah dipakai pada mobil balap IndyCar Honda.
Proses kerja transmisi
tersebut diakui memiliki sedikit perbedaan dengan model konvensional. Dalam
laporan keterangan patent dijelaskan, sistem mekanis transmisi Honda memungkin
perpindahan gear dalam putaran mesin (rpm) tinggi.
Hal itu bisa dilakukan
karena sistem cam pada tranmsisi telah diubah sedemikian rupa sehingga mampu
terkoneksi kendati mesin sedang berputar cepat. teknis tersebut sedikit berbeda
dengan metode konvensional, di mana setiap perpindahan gear diperlukan penurunan
putaran mesin.
Sementara itu, Dani Pedrosa
dan Casey Stoner mengaku sistem transmisi pada RC212C sangat lembut. “Pada
dasarnya sangat menguntungkan ketika di tikungan,” kata Stoner.
“Dengan perpindahan yang
lebih lembut, Anda tidak perlu terlalu banyak menggerakan tangan untuk
perpindahan gear (menekan kopling). Jadi waktu ingin berganti posisi menyambut
tikungan di depan, tidak ada gerakkan berlebihan di tangan yang bisa mengurangi
keseimbangan motor,” jelas Stoner.
Meski begitu, Pedrosa
mengakui bahwa sistem transnisi RC212V memiliki sedikit tipikal tidak nyamanan
saat penurunan gear. “Terkadang, iya,” kata Pedrosa menjawab pertanyaan
tersebut. Hal senada diungkapkan Stoner.
“Ketika kita membutuhkan
penurunan gear secara agresif, sekali waktu memang terasa agak sulit. Tapi saat
perpindahan ke atas sangat bagus dan halus,” ungkap pebalap Australia itu.
Stoner sendiri mengaku
bahwa sistem transmisi RC212V bukan sebuah sihir. Kemampuan Honda mendominasi
MotoGP musim 2011 tidak karena transmisi semata. “Peran pergantian gear
terhadap kecepatan secara keseluruhan sangat kecil, karena pada dasarnya
transmisi ini hanya lebih lembut.
garis besarnya kaya kie...
"DCT
merupakan teknologi yang menerapkan 2 kopling dalam 1 girboks dan di motor
pertama kali diterapkan pada Honda VFR1200F. Tujuannya untuk mendapatkan
kenyamanan dan peningkatan performa dari motor yang menggunakan
DCT,"
DCT tak bikin mesin ngedrop saat perpindahan gigi, IGS dibuat
dan di kembangkan hanya dengan single clutch
|
Masing-masing kopling dalam sistem DCT, mengawal gir yang berbeda. Kopling 1,
digunakan untuk gigi 1 (start-up), 3 dan 5 dan kopling yang kedua fungsinya
untuk mengawal gigi 2, 4 dan 6. Dengan 2 kopling tersebut, membuat perpindahan
gigi jadi lebih halus.
Hal itu karena saat mesin berada diposisi gigi 1, kopling nomor 1 menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Di saat yang bersamaan gir nomor 2 juga ikutan bergerak, siap siaga untuk menjadi penyalur tenaga berikutnya. Namun saat posisi ini terjadi, belum terhubung ke countershaft (gigi penghubung girboks ke final gear).
Begitu pengendara pindah gigi ke-2, baru kopling kedua akan langsung menghubungkan tenaga lewat gigi dua ke countershaft. Hal yang sama juga terjadi saat perpindahan gigi ke 3, 4, 5 dan 6. Sistem yang sama juga berlaku saat melakukan penurunan posisi gigi.
Pengaplikasian teknologi DCT ini, juga bisa membuat putaran mesin enggak turun drastis saat melakukan perpidahan gigi. Itu akibat dari adanya pergerakan gigi berikutnya yang dalam kondisi siap sebagai penyalur tenaga.
Dengan perpindahan gigi yang jadi lebih lembut, cepat dan enggak bikin putaran mesin jadi ngedrop banyak, membuat performa mesin motor yang menggunakan DCT tetap bisa dijaga dalam kondisi siap gas pol. Teknologi terapan pada VFR1200F ini yang diisukan masuk pada paket mesin balap Honda RC212V.
Dalam kondisi penerapan teknologi di MotoGP yang bisa dibilang sudah merata, tentu semua tim putar otak untuk bisa bikin motor mereka jadi yang tercepat. Nah, dengan mengaplikasi DCT di RC212V bisa jadi senjata ampuh HRC untuk mengantarkan pembalapnya buat jadi jawara musim ini.
Dipastikannya DCT sebagai illegal part di MotoGP, sudah barang tentu membuat HRC enggak mau melanggar aturan yang sudah dibuat. Namun Shuhei Nakamoto enggak menampik bahwa tim Repsol Honda menggunakan teknologi baru yang memungkinkan RC212V bisa melakukan perpindahan gigi yang prosesnya lebih lembut dan cepat.
Penggunaan teknologi baru pada girboks RC212V, juga dipertegas oleh pengakuan Casey Stoner setelah melakukan tes di sirkuitLosail , Qatar
(14/3). Menurutnya pengembangan pada girboks RC212V, membuat perbedaan setiap
melakukan perpindahan gigi.
"Saat keluar tikungan dan harus oper gigi, di situ terasa perpindahannya lebih halus. Selain itu proses perpindahan gigi, tidak membuat tenaga RC212V berkurang terlalu banyak," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan rekan satu tim Stoner, Andrea Dovizioso. Menurutnya saat menikung plus melakukan penggantian gigi, kondisi motor enggak terganggu dan tetap stabil.
Hal itu karena saat mesin berada diposisi gigi 1, kopling nomor 1 menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Di saat yang bersamaan gir nomor 2 juga ikutan bergerak, siap siaga untuk menjadi penyalur tenaga berikutnya. Namun saat posisi ini terjadi, belum terhubung ke countershaft (gigi penghubung girboks ke final gear).
Begitu pengendara pindah gigi ke-2, baru kopling kedua akan langsung menghubungkan tenaga lewat gigi dua ke countershaft. Hal yang sama juga terjadi saat perpindahan gigi ke 3, 4, 5 dan 6. Sistem yang sama juga berlaku saat melakukan penurunan posisi gigi.
Pengaplikasian teknologi DCT ini, juga bisa membuat putaran mesin enggak turun drastis saat melakukan perpidahan gigi. Itu akibat dari adanya pergerakan gigi berikutnya yang dalam kondisi siap sebagai penyalur tenaga.
Dengan perpindahan gigi yang jadi lebih lembut, cepat dan enggak bikin putaran mesin jadi ngedrop banyak, membuat performa mesin motor yang menggunakan DCT tetap bisa dijaga dalam kondisi siap gas pol. Teknologi terapan pada VFR1200F ini yang diisukan masuk pada paket mesin balap Honda RC212V.
Dalam kondisi penerapan teknologi di MotoGP yang bisa dibilang sudah merata, tentu semua tim putar otak untuk bisa bikin motor mereka jadi yang tercepat. Nah, dengan mengaplikasi DCT di RC212V bisa jadi senjata ampuh HRC untuk mengantarkan pembalapnya buat jadi jawara musim ini.
Dipastikannya DCT sebagai illegal part di MotoGP, sudah barang tentu membuat HRC enggak mau melanggar aturan yang sudah dibuat. Namun Shuhei Nakamoto enggak menampik bahwa tim Repsol Honda menggunakan teknologi baru yang memungkinkan RC212V bisa melakukan perpindahan gigi yang prosesnya lebih lembut dan cepat.
Penggunaan teknologi baru pada girboks RC212V, juga dipertegas oleh pengakuan Casey Stoner setelah melakukan tes di sirkuit
"Saat keluar tikungan dan harus oper gigi, di situ terasa perpindahannya lebih halus. Selain itu proses perpindahan gigi, tidak membuat tenaga RC212V berkurang terlalu banyak," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan rekan satu tim Stoner, Andrea Dovizioso. Menurutnya saat menikung plus melakukan penggantian gigi, kondisi motor enggak terganggu dan tetap stabil.
thanks
for all
best
regards,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1.Pengunjung yang baik adalah yang meninggalkan komen
2.Saran dan kritik sangat membantu demi kemajuan blog ini
3.Terimakasih dan salam berbagi...